DALUNG (16/09/2019) – Desa Dalung merupakan salah satu Desa yang penduduknya heterogen. Perkembangan arus globalisasi yang begitu pesat tidak menyurutkan niat dan semangat para penari cilik ini untuk melestarikan budaya Bali. Tari Bali adalah salah satu destinasi wisata seni yang terkenal di dunia. Mereka giat berlatih tari setiap hari Minggu di Sanggar Wira Ayuana yang bertempat di Balai Serba Guna Banjar Tegeh Dalung. Tarian- tarian ini akan dipentaskan pada piodalan di Pura Sempua atau upacara-upacara adat lainnya baik di banjar maupun di Desa Dalung.
Pada dasarnya Tari Bali di bedakan dari beberapa fungsi dari tarian tersebut, yaitu ; Seni tari Wali/Sakral (religius dance), tarian ini berfungsi sebagai pelengkap pelaksana dalam upacara keagamaan yang dilakukan di Pura pada saat upacara agama, sebagai pelaksana upacara dan upakara agama tidak pakai lakon contohnya tari Rejang, tari Pendet, Seni tari Bebali/ceremonial dance, adalah seni tari yang berfungsi sebagai pengiring upacara/upakara di Pura-pura atau di luar pura pada umumnya memakai lakon, contohnya Drama Tari, Topeng, Arja, Seni tari Bali-balian (secular dance), adalah segala tari yang mempunyai unsur dan dasar tari dari seni tari yang luhur yang tidak tergolong tari wali ataupun tari bebali serta mempunyai fungsi sebagai seni serius dan seni hiburan. Contohnya, tari Legong, Tari Oleg Tamulilingan, dll.
Kegiatan ini digagas oleh Ir. I Nyoman Widana yang juga merupakan Bendesa Adat Dalung. Beliau menekankan akan pentingnya melestarikan budaya bali dan salah satu caranya adalah dengan rutin memperkenalkan dan mempelajari tari bali tersebut kepada generasi muda, khususnya anak-anak di lingkungan Banjar Tegeh. Sanggar ini diikuti oleh lebih dari 20 orang anak mulai dari tingkat TK hingga SMA. Menurut pendapat salah satu peserta yang bernama Winda “Kegiatan ini merupakan kegiatan positif untuk membantu melestarikan budaya bali di tengah arus globalisasi yang pesat ini, dan kami juga berharap agar kegiatan ini tetap berlangsung kedepannya” Tuturnya.
Kelian Dinas Banjar Tegeh Drs. I Ketut Armanto ketika ditemui mengatakan kegiatan ini sangat positif dan generasi muda sebagai penerus bangsa harus ingat akan seni budaya khususnya yang tari bali “Saya sangat mendukung kegiatan latihan menari tari bali ini, yang dilaksanakan juga setiap hari Minggu, sambil mengisi waktu di hari libur juga generasi muda harus bisa menari tari bali, paling tidak 1-2 jenis tarian yang pasti itu bermanfaat dan berguna kedepannya seperti dalam piodalan, dalam pentas seni, dll. Orang bilang jika mereka bisa menari pada saat menari itulah taksu Bali akan muncul dalam dirinya, jadi jangan gengsi, ayo ramai-ramai berlatih tari bali,”. Ungkapnya. (KIMDLG-012)
